NASA Kepler Space Telescope. Walaupun mendapat nickname sebagai ALIEN Hunter, misi dari observatorium luar angkasa tercanggih milik NASA ini sebenarnya bukan untuk mencari ALIEN di luar angkasa, lebih tepatnya adalah untuk mencari planet yang mirip dengan Bumi, baik dari segi ukuran, massa, atmosfer dan faktor penunjang kehidupan yang lain yang mungkin, mungkin, memfasilitasi adanya kehidupan alien di sistem galaksi lain. Misi untuk mencari planet yang cukup mirip dengan Bumi telah dimulai sejak penemuan observatorium, dimulai dari Gliese 581c, Gliese 581d sampai yang memiliki nama cukup absurd seperti OGLE2005BLG390Lb diduga memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan Bumi.
Walaupun dengan penemuan-penemuan tersebut, para ilmuwan belum memiliki instrumen ataupun wahana yang mampu menganalisis data-data dari planet-planet diatas. Sampai akhirnya, NASA 'merakit' wahana observatorium super canggih dengan nickname Kepler. FYI, Kepler digunakan sebagai penghormatan kepada Astronomer Jerman...
Walaupun dengan penemuan-penemuan tersebut, para ilmuwan belum memiliki instrumen ataupun wahana yang mampu menganalisis data-data dari planet-planet diatas. Sampai akhirnya, NASA 'merakit' wahana observatorium super canggih dengan nickname Kepler. FYI, Kepler digunakan sebagai penghormatan kepada Astronomer Jerman...
Johannes Kepler.
Spesifikasi dari wahana observatorium ini cukup membuat para pemilik dSLR tersenyum. Dilengkapi dengan sensor CCD 2200 x 1024 pixel...
sebanyak 42 buah, dan memiliki resolusi hampir mencapai 100 MegaPixel membuat Kepler dinobatkan sebagai fotografer luar angkasa paling profesional yang pernah diluncurkan.
Tugas dari Kepler ini adalah 'mengamati' 145,000 gugusan bintang dalam field of view yang sudah ditentukan. 'Mengamati' disini tidak hanya sekedar mengamati namun juga menganalisis data dari setiap gugusan bintang dan mengirimkannya kepada para ilmuwan di Bumi.
Diharapkan dengan adanya wahana baru ini, kebutaan manusia terhadap alam semesta ini akan sedikit berkurang.....
Pics : wikipedia.org
Idea :Popular Science Magz edt December 2009
Muhammad Zufri Ramsyi
13209017 / EL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar