Kamis, 19 Agustus 2010

Mobil Udara


The future starts now, sepertinya adalah frasa yang tepat untuk menggambarkan dunia kita saat ini. Kita kini hidup di era digital di mana teknologi berperan sangat besar dan mengambil alih sebagian aspek kehidupan manusia. Cara manusia berperilaku pun saat ini secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh teknologi-teknologi yang sedang berkembang. Cara hidup lama sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan, misalnya saja kini kita bisa melihat cukup jarang anak kecil (terutama yang hidup di perkotaan yang merasakan langsung sentuhan teknologi) sudah jarang yang bermain gundu. Mainan mereka sekarang adalah playstation, PSP, facebook, dan berbagai teknologi lainnya.

Kita dapat menganalisis apakah pesatnya tumbuh kembang teknologi berdampak baik bagi peradaban manusia secara keseluruhan. Namun begitu, pasti lah terdapat sisi positif dan negatif dari setiap hal, seperti sisi uang koin yang terdiri dari dua sisi. Teknologi apapun yang dikembangkan pastinya bertujuan baik untuk menyokong kehidupan manusia, sedangkan segala kekurangan merupakan dampak atau akibat yang timbul kemudian.

Kali ini, saya hendak menulis mengenai hal teknologi. Teknologi baru yang idenya masih bermain-main di kepala saya. Ide ini muncul seiring dengan keprihatinan saya terhadap apa yang terjadi saat ini. Teknologi yang saya maksud adalah lalu lintas udara, yaitu berupa mobil udara yang dapat dikendarai sendiri oleh pemakai untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain.

Ide mobil udara muncul melihat betapa semrawutnya lalu lintas darat kini terutama di perkotaan. Segala hiruk pikuk membuat masyarakat sulit bernapas. Alternatif pengalihan jalur transportasi menjadi ke udara adalah salah satu yang mungkin dapat direalisasikan kedepannya.

Dalam bayangan saya, mobil udara ini menggunakan bahan bakar air, H2O, sedangkan keluarannya sendiri adalah O2. Jadi, selain dapat menjadi solusi kemacetan di darat, mobil udara dapat pula menjadi solusi permasalah polusi udara. Udara akan terasa lebih segar. Selain itu, gas buangan juga kelak akan berbau aromaterapi.

Dalam bayangan saya, mobil ini tidak seperti mobil konvensional pada umumnya. Karena mobil ini "terbang" di udara, mobil ini tidak memerlukan ban. Konsepnya lebih kepada mobil dengan bentuk aerodinamis namun tidak pula berbentuk pesawat. Mobil udara ini akan berbentuk seperti telur (terbayang betapa pribadinya mobil ini kelak). Mobil ini seperti kapsul saja, tiap orang masuk di dalamnya kemudia berkendara dengan nyaman. Desainnya diatur sedemikian rupa agar nyaman dan tidak sempit.

Sistem pengendalian dilakukan dengan sistem komputasi. Tidak ada setir, tidak ada spion, yang ada hanya monitor datar layar sentuh untuk melihat keadaan yang tidak dapat dijangkau oleh mata pengendara dan beberapa tombol pengendali. Di udara kelak nanti akan patroli polisi udara, lampu merah, dan sebagainya. Semuanya harus diatur agar tertib dan nyaman.

Sekali lagi, ini adalah ide yang bermain-main meliuk di pikiran saya. Semoga suatu saat kelak bisa terealisasikan dan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang tengah kita semua hadapi saat ini.


Sawitry Apriati

18109022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar