Jumat, 20 Agustus 2010

Teknologi dan Manusia Jadi Satu

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, sepertinya semakin compact pula teknologi-teknologi yang ada di sekitar kita. Apalagi dengan ditemukannya teknologi nano yang mengizinkan banyak penemu untuk menemukan alat-alat baru yang berukuran kecil namun memiliki tingkat performa yang tidak kalah dengan alat-alat lain sejenisnya yang jauh lebih besar. Teknologi Nano memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan komputer dalam hal kecepatan, berat dan ukuranya. Bahkan Amerika membentuk badan khusus untuk mendapatkan keajaiban dari teknologi ini. Bayangkan bila prosesor komputer kita dengan jumlah transistor yang sama dapat berjalan ribuan kali lipat dan untuk mendapatkan performa yang sama dengan kondisi awal hanya diperlukan seperseribu dari jumlah transistor sebelumya yang ini merupakan efisiensi ruang yang semakin mini.

Selain itu, sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, orang sudah mulai berpikir. Bagaimana jika teknologi yang sudah dimiliki sekarang ada di dalam tubuh manusia itu sendiri? Bagaimana jika untuk mengetahui di mana posisi kita sekarang ini, kita tidak perlu lagi harus melihat peta atau GPS dari ponsel kita tetapi dengan menggunakan “GPS pribadi” yang sudah “ditanam” dalam diri kita sendiri sehingga kita bisa langsung tahu di mana posisi kita sekarang ini? Hal seperti inilah yang saya bayangkan akan ada di masa depan nanti, di mana teknologi dan manusia itu benar-benar menjadi satu dan dapat bebas menggunakan komputer di dalam tubuh mereka seperti yang sering ada di banyak film-film sci-fi, teknologi yang memberi kepada manusia kemampuan yang melebihi manusia. Bayangkan jika itu telah terjadi, saya yakin tidak hanya kehidupan kita menjadi lebih nyaman, tetapi juga lebih bersih karena dengan menyatunya teknologi dengan diri kita, limbah akibat teknologi-teknologi yang sudah tidak terpakai menjadi lebih sedikit.

Robot Mata dan Telinga
Bionic_EyeAnda mengalami kebutaan akibat kecelakaan? Kini telah tersedia mata robot. Para ilmuan di London Inggris berhasil menciptakan retina mata elektronik sebagai pengganti retina mata yang rusak.

Implan retina elektronik atau mata bionik ciptaan ilmuan MIT ini dapat membantu orang-orang cacat mata untuk melihat dengan lebih baik.


Diakui, rekayasa ini belum sesempurna mata asili. Tetapi dengan menggantikan fungsi sel-sel retina, robot bionik ini dapat membantu memberikan tingkat visi dasar bagi mereka yang menderita retinitis pigmentosa, penyebab utama kebutaan.

Pengguna mata bionik memakai kacamata khusus yang dilengkapi kamera yang mengirimkan gambar relay ke chip. Chip dibungkus titanium ditanamkan pada permukaan luar bola mata. Ketika menerima signal, chip mengolah data dan mengirimkannya ke syaraf optik di bawah retina mata. Kacamata juga mengirimkan signal secara nirkabel ke chip.

Selama 20 tahun, ilmuwan MIT berupaya menyempurnakan mata bionik ini dalam Proyek Boston Retinal Implant agar setara dengan retina asli. Pada percobaan terhadap beberapa pasien yang buta didapatkan hasil mereka seperti melihat awan ketika chip meneirma rangsangan.

"Kami perlu tiga tahun untuk menguji implan retina ini, agar bisa bekerja maksimal," jelas ketua kelompok ilmuwan MIT Jhon Wyatt, seperti yang dilansir Cnet, Selasa (29/9/2009).

Implan retina ini telah berhasil diujicobakan pada babi selama 10 bulan tanpa merusak elektronik.

Selain menciptakan mata bionik yang melibatkan 20 tim ahli dari seluruh dunia MIT juga tengah mengembangkan kuping bionik yang nantinya akan menggantikan fungsi telinga pada pasien yang cacat pendengaran

Diwyastra Nandiwardhana

13209083

Referensi : http://jongjava.com/web/science/566-robot-robot-qmanusiaq-masa-depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar